Home Top Ad

Responsive Ads Here

 Pengertian Flu Flu merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang dapat menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Flu atau ...

Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia dan Upaya untuk Mencegah atau Menanggulanginya: Influenza

 Pengertian Flu

Flu merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang dapat menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Flu atau influenza ini sangat umum terjadi di musim pancaroba. Penyakit ini sangat mudah menular ke orang lain, terutama ketika 3–4 hari pertama setelah pengidapnya terinfeksi virus flu,


Gejala-gejala flu yang biasa dirasakan pengidapnya adalah demam, sakit kepala, batuk-batuk, pegal-pegal, kehilangan nafsu makan, serta sakit tenggorokan. Gejala flu akan bertambah parah selama 2–4 hari sebelum akhirnya membaik dan sembuh.


Flu dan pilek adalah dua kondisi yang berbeda. Pilek umumnya muncul secara bertahap dengan gejala yang lebih ringan, sehingga tidak terlalu berdampak pada rutinitas pengidapnya. Sedangkan flu tak seperti itu. Penyakit ini cenderung menyebabkan gejala yang lebih parah, sehingga bisa mengganggu aktivitas pengidapnya. Di samping itu, masa inkubasi flu juga lebih singkat.


 


Cara Penularan dan Faktor Risiko Flu

Meski flu bisa menyerang semua orang, tetapi ada beberapa orang yang cukup rentan terserang virus flu. Contohnya:


Memiliki sistem imun yang lemah.

Hamil atau baru melahirkan.

Balita dan lansia.

Mengidap kondisi medis tertentu, seperti diabetes, asma, penyakit jantung, atau obesitas.

Bekerja atau tinggal di fasilitas umum.

Tubuh dalam kondisi yang tidak fit atau kurang beristirahat.

Baca juga: Inilah Alasan Flu Biasa Bisa Sebabkan Pneumonia


 


Penyebab Flu

Untuk melindungi diri dari flu, cara yang paling baik adalah memahami cara virus ini menyebar. Flu adalah penyakit yang sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat di mana pun. Penyakit ini dapat ditularkan oleh seseorang sejak sehari sebelum gejala timbul hingga 5 sampai 7 hari setelah mengalami sakit.


Setelah terkena virus, pengidapnya mulai menunjukkan gejala dalam 1 hingga 4 hari. Kamu juga dapat menularkan virus ini pada orang lain bahkan sebelum sadar jika telah mengidapnya. Penularan flu umumnya ditularkan dari satu orang ke orang lain, terutama saat bersin, batuk, berbicara, hingga air tetesannya beterbangan di udara. Saat virus tersebut masuk ke hidung atau mulut, seseorang dapat sakit.


Beberapa cara penularan yang dapat terjadi adalah:


Jabat tangan.

Pelukan.

Menyentuh permukaan atau benda yang telah terkontaminasi virus.

Berbagi peralatan minum atau makan.

Kontak dengan hewan yang telah terkontaminasi


Gejala Flu

Gejala dari flu dapat muncul dengan cepat pasca virus masuk ke dalam tubuh hingga butuh waktu beberapa hari. Ketika flu menyerang seseorang, maka pengidapnya akan mengalami beberapa keluhan. Awalnya, seseorang yang mengidap penyakit ini adalah sakit tenggorokan, bersin, dan pilek, hingga merasakan nyeri di beberapa bagian badan bahkan sekujur tubuh. Bahkan, kamu akan merasa sulit untuk bangun tidur serasa badan sakit keseluruhan.


Selain itu, gejala-gejala yang umumnya lainnya yang dapat timbul pada pengidap flu adalah:


Pegal-pegal;

Batuk kering;

Sakit kepala;

Sakit tenggorokan;

Kehilangan nafsu makan;

Tubuh yang menggigil;

Berkeringat.

Flu umumnya tidak membutuhkan pemeriksaan ke dokter karena gejalanya dapat membaik setelah mendapatkan perawatan di rumah. Kamu dapat meredakan segala gejala yang dirasakan dengan mengonsumsi obat flu dan pilek yang dijual dengan bebas. Pastikan untuk lebih banyak istirahat dan mengonsumsi lebih banyak cairan.


sumber: https://www.halodoc.com/kesehatan/flu

0 coment�rios:

 Cara Mengukur Volume Udara Residu dalam Paru-Paru Pada pria dewasa, kapasitas normal organ paru-parunya adalah sebanyak 4-5 liter. Sedangka...

Volume Pernapasan

 Cara Mengukur Volume Udara Residu dalam Paru-Paru


Pada pria dewasa, kapasitas normal organ paru-parunya adalah sebanyak 4-5 liter. Sedangkan pada wanita dewasa, kapasitas normal organ paru-parunya adalah sebanyak 3-4 liter. Total kapasitas tersebut dapat berkurang jika seseorang mengidap penyakit tertentu, seperti penyakit paru, penyakit jantung yang memicu kongesti paru, serta lemahnya otot pernapasan. 


Bagaimana Cara Mengukur Volume Udara Residu Paru-Paru?


Saat manusia mengembuskan napas kuat, sekitar 1.500 mililiter volume udara yang dikeluarkan dari dalam tubuh. Udara tersebut disebut dengan udara suplementer. Meski sudah diembuskan dengan kuat, masih terdapat sisa udara dalam paru-paru, yang disebut dengan udara residu. Sebelum mengetahui bagaimana cara mengukur volume udara residu paru-paru, sebaiknya kamu lebih dulu mengetahui jenis perubahan volume paru-paru:


1. Volume Tidal


Volume tidal adalah volume udara yang masuk dan keluar dari paru-paru saat proses pernapasan berlangsung. Pada orang dewasa, mereka memiliki rata-rata volume tidal sebanyak 500 mililiter.


2. Volume Cadangan Inspirasi


Volume cadangan inspirasi adalah volume udara udara tambahan yang masuk ke paru-paru setelah proses pernapasan berlangsung. Pada orang dewasa, mereka memiliki rata-rata volume cadangan inspirasi kurang lebih sebanyak 3.000 mililiter.


3. Volume Cadangan Ekspirasi


Volume cadangan ekspirasi adalah volume udara yang masih tersisa, dan dapat diembuskan di akhir proses pernapasan. Pada orang dewasa, mereka memiliki rata-rata volume cadangan ekspirasi kurang lebih sebanyak 1.000 mililiter.


4. Volume Residu


Volume residu adalah volume udara yang tetap berada dalam paru-paru, meskipun napas sudah diembuskan kuat. Pada orang dewasa, mereka memiliki rata-rata volume residu kurang lebih sebanyak 1200 mililiter.


Begini Tahapan Proses Pemeriksaan Kapasitas Paru-Paru


Pemeriksaan ini memakan waktu 40-45 menit. Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama, dan setelah pemeriksaan berlangsung:


1. Sebelum Pemeriksaan


Beberapa hal yang harus dilakukan sebelum pemeriksaan, seperti jangan makan terlalu banyak, jangan mengonsumsi alkohol, beritahu dokter jika kamu sedang mengonsumsi obat, jangan merokok, serta batasi aktivitas yang dilakukan.


2. Selama Pemeriksaan


Pemeriksaan dilakukan dengan mengukur berat badan, tinggi badan, usia, jenis kelamin, serta riwayat penyakit pasien. Pasien kemudian disarankan untuk memakai masker. Selanjutnya, dokter akan menyuruh mengambil napas dalam-dalam, dan menahan napas selama beberapa detik. Kemudian, embuskan napas sekeras mungkin. Tes ini biasanya dilakukan sebanyak 3 kali.


3. Setelah Pemeriksaan


Setelah pemeriksaan kamu dapat langsung melanjutkan aktivitas harian. Namun, dokter akan menjelaskan mengenai langkah perawatan selanjutnya, jika ditemukan adanya gangguan pada paru-paru. Langkah perawatan tersebut bertujuan untuk menjaga kesehatan paru-paru pasien.


sumber: https://www.halodoc.com/artikel/cara-mengukur-volume-udara-residu-dalam-paru-paru

0 coment�rios:

 Frekuensi pernapasan seseorang adalah jumlah napas yang diambil per menit. Frekuensi pernapasan normal untuk orang dewasa saat istirahat ad...

Frekuensi Pernapasan

 Frekuensi pernapasan seseorang adalah jumlah napas yang diambil per menit. Frekuensi pernapasan normal untuk orang dewasa saat istirahat adalah 12 hingga 20 kali per menit. Frekuensi pernapasan di bawah 12 atau lebih dari 25 napas per menit saat istirahat dianggap abnormal.


Rentang Frekuensi Normal Sesuai Usia

Normalnya, frekuensi pernapasan bayi baru lahir adalah 30 sampai 60 kali per menit, balita 24 sampai 40 kali per menit, anak pra sekolah 22 sampai 34 kali per menit, anak usia sekolah 18 sampai 30 kali per menit, remaja 12 sampai 16 kali per menit, usia dewasa 12 sampai 20 kali per menit, dan lansia berada pada rentang 15 sampai 25 kali per menit.

Bayi biasanya memiliki laju pernapasan yang jauh lebih cepat daripada anak yang lebih besar, dan juga dapat menunjukkan fenomena yang disebut pernapasan periodik. Dengan pernapasan periodik, tingkat pernapasan rata-rata anak dapat sangat bervariasi. 

Anak-anak mungkin mengalami periode di mana dia bernapas lebih lambat dari biasanya diikuti oleh beberapa menit bernapas lebih cepat dari biasanya. Meskipun dapat menakutkan sebagai orang tua, biasanya cukup normal kecuali jika anak memiliki gejala lain yang menunjukkan kondisi medis yang mendasarinya.

Seperti pada anak-anak, laju pernapasan harus diukur saat seseorang beristirahat dan tidak hanya melakukan aktivitas berat. Secara umum, tingkat pernapasan perempuan lebih cepat ketimbang laki-laki. Frekuensi pernapasan normal pada lansia cenderung lebih tinggi daripada orang dewasa muda, terutama bila lansia sedang mengalami perawatan karena kondisi kesehatan tertentu. 

Frekuensi pernapasan adalah tanda vital yang sangat penting. Satu studi menemukan bahwa peningkatan frekuensi pernapasan adalah penentu kestabilan atau ketidakstabilan kesehatan seseorang.


Penyebab Peningkatan Frekuensi Pernapasan

Ada banyak penyebab peningkatan kecepatan frekuensi pernapasan, beberapa diantaranya berhubungan dengan kondisi paru-paru. Penyebab peningkatan ini bisa berbeda-beda, namun biasanya dikarenakan:

1. Asma

Selama serangan asma, frekuensi pernapasan sering meningkat. Bahkan peningkatan kecil pada frekuensi pernapasan dapat menjadi tanda memburuk, dan harus dipantau secara ketat jika hal ini terjadi.


2. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Penyakit paru obstruktif kronik adalah penyebab umum dari frekuensi pernapasan yang cepat, terutama pada orang dengan riwayat merokok.


3. Dehidrasi

Dehidrasi dapat menyebabkan frekuensi pernapasan yang cepat.


4. Demam

Peningkatan frekuensi pernapasan dengan demam adalah upaya tubuh untuk kehilangan panas dengan bernapas lebih cepat. Ini penting karena frekuensi pernapasan yang meningkat dapat menjadi tanda infeksi yang memburuk.


5. Kondisi Jantung

Frekuensi pernapasan yang meningkat bisa menjadi tanda serangan jantung pada orang yang dirawat di rumah sakit dengan kondisi jantung.


6. Infeksi

Infeksi umum dan tidak umum seperti flu, pneumonia, dan TBC dapat menyebabkan pernapasan cepat.


7. Overdosis

Overdosis aspirin atau amfetamin dapat meningkatkan frekuensi pernapasan.


sumber: https://www.halodoc.com/artikel/perlu-tahu-ini-frekuensi-pernapasan-normal-dari-bayi-hingga-lansia

0 coment�rios:

 Pada saat kamu bernapas berlangsung dua mekanisme, yaitu menghirup udara (inhalasi/inspirasi) dan mengembuskan udara (ekshalasi/ekspirasi) ...

Mekanisme Pernapasan Manusia

 Pada saat kamu bernapas berlangsung dua mekanisme, yaitu menghirup udara (inhalasi/inspirasi) dan mengembuskan udara (ekshalasi/ekspirasi) yang melibatkan pertukaran udara antara atmosfer dengan alveolus paru-paru. Pada saat melakukan mekanisme pernapasan terjadi kerja sama antara otot dada, tulang rusuk, otot perut, dan diafragma. Diafragma adalah otot yang terdapat di antara rongga dada dan rongga perut. Pada saat inspirasi, diafragma dan otot dada berkontraksi, volume rongga dada membesar, paru-paru mengembang, dan udara masuk ke paru-paru. Pada saat ekspirasi, diafragma dan otot dada berelaksasi, volume rongga dada kembali normal, paru-paru kembali normal, dan udara keluar dari paru-paru. Satu kali pernapasan terdiri atas satu kali inspirasi dan satu kali ekspirasi. Berdasarkan aktivitas otot otot pernapasan, bernapas dengan membesarkan dan mengecilkan volume rongga dada disebut pernapasan dada. Begitu juga jika kita membesarkan dan mengecilkan volume rongga perut, disebut pernapasan perut.

sumber: buku IPA kelas 8 Semester 2

0 coment�rios:

  1. Hidung dan Rongga Hidung Hidung adalah organ terluar yang langsung bersentuhan dengan gas atau udara untuk bernapas. Fungsi hidung adal...

Organ Pernapasan Manusia

 

1. Hidung dan Rongga Hidung

Hidung adalah organ terluar yang langsung bersentuhan dengan gas atau udara untuk bernapas. Fungsi hidung adalah menghirup oksigen (O2) dan sebagai jalur keluarnya karbon dioksida (CO2). Organ ini terletak di tulang tengkorak dan tersusun dari tulang rawan,  tulang, otot, dan kulit. Di dalam hidung, terdapat rongga hidung yang berperan penting dalam proses pernapasan.

Rongga hidung berfungsi untuk melembabkan, menghangatkan, dan menyaring (filter) udara yang masuk ke tubuh. Bulu dan lendir (mucus) di dalam rongga hidung berfungsi untuk menangkap debu, spora jamur, dan zat asing udara.

2. Tenggorokan (Faring)

Tenggorokan, atau disebut faring, merupakan jalur terusan setelah kita menghirup udara melalui hidung. Pada tenggorokan, organ pernapasan dilanjutkan dengan pangkal tenggorokan (laring), trakea, dan bronkus.

3. Pangkal Tenggorokan (Laring)

Laring, yang dikenal sebagai “kotak suara”, adalah penghubung untuk faring dan trakea. Di bagian ini, terdapat pita suara dan katup epiglottis, yang memisahkan saluran makanan dengan saluran udara.

4. Trakea

Trakea menghubungkan laring dengan bronkus dan menjadi jalan bagi udara dari leher ke bagian dada. Bentuknya seperti pipa. Fungsi utamanya sebagai jalur udara untuk masuk dan keluar dari paru-paru. Organ ini tersusun atas cincin tulang rawan dan terdapat di depan kerongkongan.   

5. Bronkus

Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Organ ini memiliki 2 percabangan menuju paru-paru kanan dan kiri. Setelah melewati bronkus, percabangan akan diteruskan oleh bronkiolus dan berakhir di alveolus atau gelembung udara. Bronkus dan bronkiolus berfungsi sebagai jalur udara dari trakea menuju paru-paru. 

6. Paru-paru

Paru-paru merupakan organ vital pernapasan yang dibungkus oleh lapisan bernama pleura. Letaknya berada di rongga dada di atas diafragma. Bentuknya mirip seperti spons dan terdiri dari 2 bagian, yaitu kiri dan kanan. Paru-paru kiri hanya memiliki 2 segmen. Sementara paru-paru kanan mempunyai 3 segmen.

7. Alveolus

Dinding alveolus tersusun atas satu lapis jaringan epitel pipih. Struktur yang demikian memudahkan molekul molekul gas melaluinya. Dinding alveolus berbatasan dengan pembuluh kapiler darah, sehingga gas-gas dalam alveolus dapat dengan mudah mengalami pertukaran dengan gas-gas yang ada di dalam darah. Adanya gelembung-gelembung alveolus memungkinkan pertambahan luas permukaan untuk proses pertukaran gas. Luas permukaan alveolus 100 kali luas permukaan tubuh manusia. Besarnya luas permukaan seluruh alveolus dalam paru-paru menyebabkan penyerapan oksigen lebih efisien.

Sumber: https://www.ruangguru.com/blog/organ-pernapasan-dan-fungsinya

0 coment�rios:

  Zat Cair Zat Cair  adalah jenis zat yang berubah-ubah bentuknya sesuai dengan wadahnya namun volume zat ini tetap. Zat ini dikenal juga se...

Tekanan Zat Cair

 

Zat Cair

Zat Cair adalah jenis zat yang berubah-ubah bentuknya sesuai dengan wadahnya namun volume zat ini tetap. Zat ini dikenal juga sebagai fluida.

Kehidupan manusia di bumi tidak bisa dipisahkan dari tiga jenis zat, salah satunya adalah zat cair. Kamu tentunya harus paham karena ada di sekitarmu.

Kali ini akan dibahas tuntas mengenai pengertian, sifat, ciri, bentuk, massa, volume, rumus pemuaian hingga contoh soal mengenai pemuaian zat cair.

Pengertian Zat

Secara umum, sesuatu yang memiliki zat dan menempati suatu ruang didefinisikan sebagai zat.

Berdasarkan pengertian tersebut maka pada dasarnya semua benda yang ada di bumi ini terbentuk dari zat.

Namun tentu saja, masing-masing benda tersebut dibentuk dari zat-zat penyusun yang berbeda. Manusia mengenai tiga jenis zat, yaitu zat cair, zat padat dan zat gas.

Masing-masing zat tersebut memiliki wujud, sifat dan karakteristik yang berbeda-beda.

Pengertian Zat Cair

Zat cair merupakan jenis zat yang dapat berubah-ubah bentuknya sesuai dengan wadahnya namun volume zat ini tetap.

Oleh sebab itu, jenis zat ini dikenal pula sebagai fluida dan memiliki banyak partikel yang bisa bergerak bebas.

Jenis zat ini tergolong sulit untuk dimampatkan sebab susunan partikel yang bergerak bebas itu cukup rapat antar satu partikel dengan yang lainnya.

Contoh zat cair sangat banyak ragamnya, mulai dari air minum, bensin, darah dan lain sebagainya.

Sifat-Sifat Zat Cair

Zat cair memiliki beberapa sifat yang membuat kamu bisa dengan mudah membedakannya dengan zat padat dan juga zat gas. Sifat-sifat tersebut di antaranya seperti berikut ini:

  • Jenis zat ini akan selalu memiliki permukaan yang datar.
  • Zat ini akan selalu mengalir dari tempat tinggi dan secara otomatis menuju ke tempat yang lebih rendah.
  • Zat ini dapat menekan ke segala penjuru.
  • Jenis zat ini memiliki letak partikel yang saling berdekatan.
  • Susunan antar partikel pembentuk zat ini letaknya tidak beraturan.
  • Partikel penyusun zat ini bergerak cukup bebas sehingga dapat bergeser dari tempatnya semula. Walau dapat bebas bergeser, partikelnya tidak bisa lepas dari kelompoknya.
  • Jenis zat ini memiliki kemampuan untuk bisa meresap dan melewati celah yang sangat tipis.

Ciri-Ciri Zat Cair

Bukan hanya memiliki beberapa sifat yang membuatnya berbeda dari kedua jenis zat lainnya. Zat cair juga memiliki ciri-ciri yang akan membuat Anda semakin mudah untuk membedakannya dengan zat padat ataupun zat gas.

Beberapa ciri dari jenis zat ini di antaranya seperti di bawah ini:

  1. Bentuk zat ini akan selalu berubah-ubah tergantung dari tempat atau wadah yang ditempatinya.
  2. Memiliki volume yang tetap.
  3. Memiliki molekul yang letaknya saling berdekatan satu sama lain.
  4. Susunan partikel yang menyusun zat ini memiliki gaya tarik menarik yang cukup lemah.
  5. Susunan partikel yang menyusun zat ini bisa bergerak cukup bebas hanya saja mereka tidak dapat meninggalkan kelompoknya. Ciri ini pada dasarnya adalah faktor utama yang membuat bentuk zat ini akan selalu menyesuaikan dengan bentuk tempatnya.
  6. Susunan partikel yang menyusun zat ini terbilang kurang teratur dalam artian cukup renggang satu sama lain.

Bentuk Zat Cair

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bentuk zat cair itu akan selalu berubah-ubah tergantung dari wadahnya.

Misalkan saja, kamu mengisi sebuah gelas dengan zat cair contohnya seperti air teh maka bentuknya juga akan berubah apabila air teh dalam gelas tersebut Anda tuang ke dalam botol.

Massa Zat Cair

Massa zat cair dapat diketahui dan juga diukur dengan sebuah alat khusus yang dikenal dengan sebutan hidrometer.

Alat ini mempunyai skala massa serta pemberat sehingga membuat kamu bisa lebih mudah dalam mengukur massa zat ini.

Cara pengukuran zat cair menggunakan hidrometer juga tidak terlalu rumit. kamu hanya perlu memasukkan alat tersebut ke dalam wadah yang sudah berisi zat cair.

Semakin dalam alat pengukur massa jenis zat ini tercelup maka nilai massanya semakin kecil.

Volume Zat Cair

Zat cair memiliki volume yang tetap, hanya yang berubah-ubah itu adalah bentuknya, yang akan selalu menyesuaikan wadah zat tersebut ditempatkan.

Contoh Zat Cair

Contoh zat cair itu bermacam-macam, sebab segala jenis cairan yang bisa mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah dan dapat berubah-ubah bentuknya sesuai dengan wadahnya dapat disebut sebagai zat cair.

Beberapa contoh zat memenuhi karakteristik yang telah disebutkan di atas, misalnya seperti:

  •  Air
  • Darah
  • Air kencing (urine)
  • Kecap
  • Air susu
  • Madu
  • Jus
  • Spiritus
  • Alkohol
  • Gliserin
  • Raksa
  • Minyak dan lain sebagainya

Rumus Pemuaian pada Zat Cair

Apabila terkena atau sengaja dikenai panas yang mengakibatkan suhu zat meningkat, maka secara otomatis zat tersebut akan memuai.

Hal tersebut tidak begitu berlaku pada zat cair, sebab pada zat ini khususnya air akan menunjukkan suatu keunikan yang dikenal dengan sebutan anomali air.

Air yang dipanaskan dari suhu 0 derajat Celcius hingga 4 derajat Celcius akan mengalami penyusutan volume.

Zat ini hanya bisa mengalami pemuaian volume, maka akan ditemukan sebuah persamaan seperti berikut:

Vt = Vo x (1+γ x ΔT)

ΔV = Vo x γ x ΔT

Untuk dapat mengetahui pemuaian yang terjadi pada zat cair maka terdapat rumus seperti berikut:

ΔV=Vo.ΔT.b

Keterangan:

  • Penambahan volume yang terjadi dilambangkan dengan ΔV
  • Volume awal dilambangkan dengan Vo
  • Selisih suhu dilambangkan dengan.ΔT
  • Koefisien muai volume zat cair dilambangkan dengan b

Satu hal yang perlu kamu ketahui bahwa koefisien itu memiliki nilai yang berbeda-beda antara zat cair yang satu dengan lainnya.

Berikut ini ada beberapa nilai koefisien yang perlu kamu ketahui agar bisa menggunakan rumus pemuaian tersebut:

  1. Nilai koefisien muai ruang pada air adalah 0.0004
  2. Nilai koefisien muai ruang pada alkohol adalah 0.0012
  3. Nilai koefisien muai ruang pada minyak parafin adalah 0.0009
  4. Nilai koefisien muai ruang pada raksa adalah 0.0002
  5. Nilai koefisien muai ruang pada gliserin adalah 0.0005

Perubahan Wujud Zat (Bentuk)

Perubahan wujud zat adalah proses perubahan wujud secara fisika. Hal tersebut disebabkan karena zat yang berubah wujud itu dapat dikembalikan lagi ke zat sebelumnya.

Berbeda dengan perubahan yang disebabkan karena proses kimia sebab akan terjadi zat baru dan tidak dapat kembali ke zat asalnya.

Karena ulasan ini membahas zat cair, maka fokus pembahasan mengenai perubahan wujud zat hanya akan berkaitan dengan perubahan wujud dari zat cair ke zat padat atau gas dan sebaliknya.

Ada cukup banyak perubahan wujud yang terjadi antara zat cair menjadi zat padat atau gas dan sebaliknya.

1. Membeku

Perubahan wujud ini terjadi pada zat cair yang berubah menjadi zat padat. Proses perubahan wujudnya dikenal dengan sebutan pembekuan.

Contohnya seperti air yang membeku dan kemudian menjadi es batu.

2. Mencair

Perubahan wujud ini adalah kebalikan dari membeku sebab perubahan yang terjadi berasal dari zat padat yang berubah menjadi zat cair. Proses perubahan wujudnya dikenal dengan sebutan pencairan.

Contohnya seperti es batu yang mencair dan berubah menjadi air, lilin yang terbakar dan berubah menjadi minyak paraffin.

3. Menguap

Perubahan wujud ini terjadi pada zat cair yang berubah menjadi zat gas. Proses perubahan wujudnya dikenal dengan sebutan penguapan.

Contohnya seperti air yang terus menerus dikenai panas maka akan mendidih dan menimbulkan uap air.

4. Mengembun

Perubahan wujud ini terjadi pada zat gas yang berubah menjadi zat cair. Proses perubahan wujudnya dikenal dengan sebutan pengembunan. Contohnya adalah embun yang ada di dedaunan di pagi hari.

sumber: https://theinsidemag.com/zat-cair/

0 coment�rios:

Zat Padat adalah zat atau materi yang mempunyai bentuk dan volume (ruang yang ditempati) tertentu. Zat padat terbentuk dari partikel yang te...

Tekanan Zat Padat


Zat Padat adalah zat atau materi yang mempunyai bentuk dan volume (ruang yang ditempati) tertentu. Zat padat terbentuk dari partikel yang tersusun secara rapi menyerupai barisan yang teratur dan ada pula yang tersusun secara abstrak atau tidak menentu.

Partikel-partikel penyusun zat padat yang membentuk barisan teratur itu dikenal dengan sebutan kristal.

Sementara partikel-partikel penyusun zat padat yang tersusun secara abstrak itu dikenal dengan sebutan amorf.

Partikel-partikel penyusun zat ini tidak bisa dengan mudah untuk dimampatkan sehingga jenis zat ini tidak bisa begitu saja diperkecil hanya dengan ditekan.

Selain tidak bisa dimampatkan, jenis zat ini juga memiliki partikel individu yang tidak bisa bergerak cepat sehingga tidak menyebabkan gaya tarik menarik di antara partikel.

Hal itulah yang membuat partikel penyusun zat ini tetap bergetar pada tempatnya dan terikat rapat.

Sifat-Sifat pada Zat Padat

Zat padat memiliki beberapa sifat yang sangat unik sehingga membuat kamu bisa lebih mudah dalam membedakan jenis zat ini dengan zat cair dan juga zat gas.

Berikut adalah sifat zat padat secara umum:

  • Bentuk zat padat akan selalu tetap walau dipindahkan ke mana saja.
  • Volume zat padat selalu tetap, kecuali jika dipakai atau dipotong.
  • Memiliki susunan partikel atau molekul yang tersusun rapi dan teratur serta rapat.
  • Antar molekul yang menyusun zat ini memiliki gaya tarik menarik yang sangat kuat.
  • Memiliki susunan partikel atau molekul yang tidak mudah terpisah sebab pergerakan partikel atau molekul penyusun zat ini tidak bebas.
  • Gerakan partikel yang menyusun zat padat hanya bergetar dan berputar pada tempatnya.
  • Bentuk zat ini tidak dipengaruhi oleh wadah sehingga zat padat tidak akan mengikuti bentuk dari wadah yang ditempatinya.

Ciri-Ciri Zat Padat

Bukan hanya sifatnya saja yang terdiri dari banyak hal, zat padat juga memiliki beberapa ciri yang membedakan jenis zat ini dengan zat cair dan zat padat, yaitu:

  1. Volume dari zat ini akan selalu tetap kecuali jika dipakai atau dikurangi. Contoh volume zat padat yang tetap bisa dilihat dari sebuah bola yang akan selalu berbentuk bulat walau dipindahkan kemanapun.
  2. Partikel penyusun zat ini tidak memiliki gerakan yang cepat sehingga tidak menyebabkan gaya tarik menarik. Itulah yang menyebabkan bentuk dan volume zat ini tidak berubah.

Tekanan pada Zat Padat

Tekanan pada zat padat adalah besaran dari gaya yang bekerja tiap satuan luas bidang tekanan dalam sebuah benda. Rumus tekanan pada zat padat:

P=F/A

Keterangan:

  • Tekanan dalam satuan ukur N/m2 dilambangkan dengan P
  • Gaya Tekan dalam satuan ukur N dilambangkan dengan F
  • Luas Bidang Tekan dalam satuan ukur m2 dilambangkan dengan A

Berdasarkan dari rumus tekanan pada zat padat dapat disimpulkan bahwa, semakin besar tekanan maka dibutuhkan gaya tekan yang juga semakin besar. Namun tekanan akan semakin kecil pada luas bidang tekan yang lebih luas.

Agar kamu bisa semakin mudah dalam memahami konsep tekanan zat padat yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, maka kamu perlu menyimak beberapa contoh berikut ini:

Pernahkah kamu melihat seorang tukang kayu yang sedang membelah kayu? Alat paling efektif untuk membelah atau memotong kayu adalah kapak.

Sebuah kapak didesain dengan mata kapak yang sengaja dibuat sangat tajam agar bisa memperbesar tekanan.

Tekanan yang semakin besar itu sangat membantu proses pemotongan kayu yang dilakukan oleh seorang tukang kayu.

Mata kapak yang tajam akan membuat tukang kayu mengeluarkan tenaga lebih sedikit saat memotong kayu dibanding apabila dia menggunakan kapak bermata tumpul.

Berdasarkan ilustrasi mengenai penerapan konsep tekanan pada zat padat di atas, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa kapak yang bagus untuk memotong dan membelah kayu adalah kapak dengan luas permukaan bidang yang sangat kecil atau dengan kata lain lebih dikenal dengan sebutan tajam.

Rumus Pemuaian Zat Padat

Rumus pemuaian zat padat terdiri dari tiga jenis, yaitu rumus untuk menghitung pemuaian panjang, luas dan juga volume.

Untuk lebih jelas mengenai pembahasan dari ketiga macam rumus pemuaian tersebut, kamu perlu menyimak uraian singkatnya di bawah ini:

1. Pemuaian Panjang

Pemuaian panjang terjadi karena adanya peningkatan suhu sehingga membuat benda jadi berukuran lebih panjang.

Dalam kasus pemuaian panjang ini, kamu bisa mengabaikan perubahan terkait dengan volume dan luas, hal seperti itu akan membuat sebuah benda menjadi lebih panjang namun dengan tingkat ketebalan yang tidak terlalu berubah.

Rumus Pemuaian Panjang adalah sebagai berikut:

L = Lo + Lo x α x ΔT
L = Lo (1 + α x ΔT)

Keterangan:

  • Panjang akhir benda dilambangkan dengan L (satuan ukur yang digunakan adalah m)
  • Panjang awal benda dilambangkan dengan Lo (satuan ukur yang digunakan adalah m)
  • Koefisien muai panjang dilambangkan dengan α (satuan ukur yang digunakan adalah derajat Celcius)
  • Perubahan suhu dilambangkan dengan ΔT

2. Pemuaian Luas

Pemuaian luas terjadi karena adanya peningkatan suhu sehingga membuat benda jadi berukuran lebih luas.

Umumnya, pemuaian luas pada zat padat ini terjadi pada benda-benda yang luas namun tipis misal seperti plat logam.

A = Ao + Ao x α x ΔT
A = Ao (1 + α x ΔT)

Keterangan:

  • Luas akhir benda dilambangkan dengan A (satuan ukur yang digunakan adalah m)
  • Luas awal benda dilambangkan dengan Ao (satuan ukur yang digunakan adalah m)
  • Koefisien muai luas dilambangkan dengan α (satuan ukur yang digunakan adalah derajat Celcius)
  • Perubahan suhu dilambangkan dengan ΔT

3. Pemuaian Volume

Pemuaian volume terjadi karena adanya peningkatan suhu sehingga membuat volume suatu benda akan bertambah.

Jenis pemuaian ini terjadi pada benda – benda dengan volume yang tidak bisa diabaikan, contohnya seperti logam yang bentuknya seperti benda ruang (balok, kubus, kerucut dan lain-lain)

V = Vo + Vo x α x ΔT
V = Vo (1 + α x ΔT)

Keterangan:

  • Volume akhir benda dilambangkan dengan V (satuan ukur yang digunakan adalah m)
  • Volume awal benda dilambangkan dengan Vo (satuan ukur yang digunakan adalah m)
  • Koefisien muai volume dilambangkan dengan α (satuan ukur yang digunakan adalah derajat Celcius)
  • Perubahan suhu dilambangkan dengan ΔT

Bentuk Zat Padat

Berbicara mengenai bentuk zat padat, pada dasarnya sifat dari zat ini adalah tidak akan mengalami perubahan bentuk.

Oleh sebab itu, walau dipindahkan kemanapun benda yang terbentuk dari zat padat akan selalu memiliki bentuk yang sama.

Hal seperti itu tentu sangat berbeda dari zat cair yang bentuknya akan selalu berubah menyesuaikan dengan bentuk wadah yang menjadi tempatnya.

Misalnya, saja benda padat yaitu pensil yang bentuknya akan tetap sama selalu seperti pensil walau dipindahkan kemana pun.

Volume Zat Padat

Sama dengan bentuknya, volume pada zat padat juga akan selalu tetap tidak berkurang apalagi bertambah. Kecuali jika sebuah benda padat dipakai atau dipotong.

Contohnya seperti sebuah kapur tulis yang bentuknya akan selalu seperti kapur kemanapun dipindahkan.

Namun, apabila kapur tulis tersebut terus menerus dipakai atau dipotong. Maka secara otomatis volume dari kapur tulis tersebut akan berkurang.

Jarak Partikel Zat Padat

Partikel penyusun zat padat itu tersusun dalam jarak yang sangat rapat sehingga membuat zat ini memiliki keterikatan serta gaya tarik menarik yang juga sangat kuat.

Susunan partikel yang sangat rapat tersebut juga mengakibatkan partikel penyusun zat ini tidak bisa bergerak bebas.

Partikel-partikel penyusun zat ini hanya akan berputar di tempatnya saja dengan cara bergetar. Ada dua jenis gaya tarik menarik yang terjadi pada zat padat yang dikenal dengan sebutan kohesi dan adhesi.

Kohesi merupakan gaya tarik menarik partikel satu dan lainnya yang sejenis. Sedangkan adhesi merupakan gaya tarik menarik partikel satu dan lainnya yang tidak sejenis.

Jarak partikel penyusun yang sangat rapat dan terjadinya gaya tarik menarik antara partikel satu dengan lainnya membuat bentuk dan volume benda akan selalu tetap tidak terjadi perubahan.

Zat padat terbagi menjadi dua kategori yaitu kristal dan amorf. Zat padat dalam bentuk kristal sangat padat dan kuat, sedangkan zat padat dalam bentuk amorf lebih elastis.

Berikut ini akan disebutkan macam-macam zat padat baik itu dalam bentuk kristal dan juga amorf.

Contoh Zat Padat

1. Zat Padat Kristal

Contoh dari zat padat kristal adalah:

  • Logam
  • Emas
  • Intan
  • Kristal garam
  • Aluminium
  • Batu
  • Es dan lain sebagainya

2. Zat Padat Amorf

Contoh dari zat padat amorf adalah:

  • Karet
  • Lilin
  • Plastik
  • Kaca
  • Styrofoam dan lain sebagainya

Mempelajari jenis zat ini akan membuat kamu semakin mengetahui bahwa sifat dan ciri zat padat bukan hanya sebatas memiliki bentuk yang tidak bisa berubah.

sumber: https://theinsidemag.com/zat-padat/

0 coment�rios:

 Tugas: https://lovinggiselle.blogspot.com/2022/01/tekanan-gas.html https://lovinggiselle.blogspot.com/2022/01/tekanan-zat-padat.html https:...

ini cuma kumpulan tugas

 Tugas:

https://lovinggiselle.blogspot.com/2022/01/tekanan-gas.html

https://lovinggiselle.blogspot.com/2022/01/tekanan-zat-padat.html

https://lovinggiselle.blogspot.com/2022/01/tekanan-zat-cair.html

https://lovinggiselle.blogspot.com/2022/01/organ-pernapasan-manusia.html

https://lovinggiselle.blogspot.com/2022/01/mekanisme-pernapasan-manusia.html

https://lovinggiselle.blogspot.com/2022/01/frekuensi-pernapasan.html

https://lovinggiselle.blogspot.com/2022/01/volume-pernapasan.html

https://lovinggiselle.blogspot.com/2022/01/gangguan-pada-sistem-pernapasan-manusia.html

(disalin aja, aku ga tau caranya biar jadi link😁✌)


anyway...
aeri swag😎😎

0 coment�rios:

Tekanan gas Tekanan gas  atau udara tergantung ketinggian suatu tempat diukur dari permukaan air laut. Ada berbagai jenis tekanan yang diken...

Tekanan Gas

Tekanan gas

Tekanan gas atau udara tergantung ketinggian suatu tempat diukur dari permukaan air laut.

Ada berbagai jenis tekanan yang dikenal dan bermanfaat di kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah tekanan gas atau juga dikenal sebagai tekanan udara di kehidupan sehari-hari.

Tekanan udara ini telah banyak dimanfaatkan dalam aktivitas sehari-hari karena memberi manfaat. Berikut penjelasannya.

Pengertian Tekanan Gas

Tekanan zat gas merupakan tekanan yang terjadi pada suatu gas yang disebabkan baik oleh faktor alam maupun faktor buatan.

Seluruh planet bumi dilapisi oleh suatu lapisan udara tipis yang memiliki berat tertentu. Berat udara yang melapisi permukaan bumi ini juga dipengaruhi oleh adanya gaya tarik gravitasi bumi.

Setiap apapun yang memiliki bobot atau berat maka tentu memiliki tekanan sebagaimana gas.

Tekanan gas atau dikenal juga sebagai tekanan udara menunjukkan besar gaya yang diberikan (F) per satuan luas tertentu (A).

Untuk mengukur kekuatan cairan termasuk gas maka digunakanlah rumus tekanan. Tekanan udara juga berkaitan dengan satuan suhu dan volumenya.

Hukum Tekanan Zat Gas

Hukum tekanan zat gas dinyatakan oleh seorang ilmuwan Fisika asal Inggris bernama Robert Boyle yang berkata bahwa, “hasil kali dari volume gas dan tekanan di ruang yang tertutup selalu bernilai tetap selama suhu dari gas tersebut tetap alias tidak berubah-ubah.”

Pernyataan Robert Boyle ini didasarkan oleh penelitiannya tentang pemampatan suatu udara. Pernyataan Robert Boyle ini kemudian dikenal sebagai Hukum Boyle dengan persamaan sebagai berikut:

p x V = c

Keterangan:

p adalah tekanan zat gas.
V adalah volume gas.
c adalah konstanta yang bernilai tetap.

Berdasarkan persamaan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

p1 x V1 = p2 x V2

Keterangan:

p1 adalah tekanan zat gas mula-mula.
V1 adalah volume zat gas mula-mula.
p2 adalah tekanan zat gas akhir.
V2 adalah volume zat gas akhir.

Rumus Tekanan Zat Gas

Pt = (P0 – t/100) cmHg

Rumus di atas digunakan untuk menghitung nilai tekanan gas yang ada di suatu ketinggian di permukaan bumi. Pt adalah tekanan udara pada ketinggian tertentu di atas permukaan bumi.

P0 adalah tekanan udara yang ada di titik acuan. Titik acuan yang diambil adalah permukaan air laut sebesar 76 cmHg.

Variabel t adalah ketinggian yang dicari tekanan udaranya. Apabila diketahui besar tekanan udara yang ada di suatu tempat, maka untuk mencari ketinggian pada tempat tersebut dapat digunakan rumus berikut:

t = (P0 – Pt) x 100 m

Sifat Tekanan Gas

  1. Volume gas tidak tetap.
  2. Partikel gas bersifat renggang karena gaya tarik menariknya rendah.
  3. Bentuk gas mengikuti wadah.

Satuan Tekanan Gas

Satuan standar untuk menunjukkan tekanan gas adalah Bar. Selain Bar, satuan yang bisa digunakan adalah mb atau milibar. Terkadang, satuan Pascal atau Pa juga digunakan. Untuk setiap 1 cmHg bernilai 1,103 x 105  Pascal (Pa).

Alat untuk Mengukur Tekanan Zat Gas

1. Manometer Raksa Terbuka

Alat manometer raksa terbuka digunakan untuk mengukur tekanan gas yang ada di ruang tertutup. Bentuk alat ini yakni seperti tabung dengan bentuk U yang memiliki bukaan di kedua ujungnya.

Saat digunakan untuk menghitung tekanan udara, salah satu kaki tabung dibuat terbuka sementara lainnya ditutup.

Bagian kaki tabung yang terbuka terhubung ke lingkungan luar sementara kaki yang tertutup dihubungkan ke ruang tertutup. Untuk mengukur tekanan gas pada manometer raksa terbuka maka dapat menggunakan persamaan:

Preservoir = Pbar ± x

Apabila kaki yang terbuka memiliki level raksa lebih tinggi dibandingkan kaki yang tertutup, maka untuk menghitung tekanan gasnya menggunakan rumus berikut:

Preservoir = Pbar + x cmHg

Sementara apabila kaki yang terbuka memiliki level raksa lebih rendah dibandingkan kaki yang tertutup, maka untuk menghitung tekanan gasnya menggunakan rumus berikut:

Preservoir = Pbar – x cmHg

Keterangan:

Preservoir = tekanan udara yang ada di ruang reservoir.
Pbar = Tekanan udara yang ada di lingkungan luar.
x = selisih level ketinggian permukaan raksa di kedua kaki tabung.

2. Manometer Raksa Tertutup

Manometer raksa tertutup merupakan alat pengukur tekanan udara berupa tabung berbentuk U dengan salah satu ujung tertutup sementara lainnya terbuka.

Sebelum digunakan untuk mengukur tekanan, permukaan raksa di kedua tabung sama tinggi. Sementara ujung terbuka dihubungkan ke ruangan tertutup.

3. Manometer Logam

Manometer logam dibuat dari material logam yang digunakan untuk mengukur tekanan udara yang tinggi.

Biasanya manometer logam digunakan pada alat pengukur tekanan udara ban, tekanan udara pada pembangkit listrik dan ketel uap. Untuk mengetahui tekanan udara tinggal melihat jarum pada manometer.

Contoh Tekanan Gas

Ada banyak contoh tekanan gas yang bisa ditemukan di planet ini. Salah satu contoh termudah adalah rasa berdengung dan sakit pada telinga saat berada di pesawat terutama ketika pesawat akan mendarat.

Hal ini dikarenakan saat akan mendarat, tekanan udara di dalam telinga masih cukup tinggi.

Sementara tekanan di luar ruangan lebih rendah ketimbang tekanan udara pada telinga. Hal ini menyebabkan selaput pada gendang telinga akan menekuk keluar.

Contoh Soal Tekanan Gas

Sebuah bangunan tertutup mempunyai volume berukuran 0,5 m3 berisi udara bertekanan 30.000 Pa. Hitung besar ukuran volume udara apabila tekanan udara akan dibuat 50.000 Pa!

Diketahui:

P1 = 30.000 Pa

P2 = 50.000 Pa

V1 = 0,5 m3

Jawab:

p1 x V1 = p2 x V2

V2 = 30.000 Pa x 0,5 m3 / 50.000 Pa

V2 = 0,3 m3

Sehingga dibutuhkan volume udara sebesar 0,3 m3 jika ingin tekanan udara menjadi 50.000 Pa.

Tekanan Gas dalam Ruang Tertutup

Secara umum kita memang lebih mengenal fenomena tekanan gas dalam ruang terbuka seperti atmosfer udara dan sebagainya.

Padahal, di kehidupan sehari-hari, kita juga sering berhubungan dengan fenomena tekanan udara di ruang tertutup seperti berikut:

1. Balon Udara

Contoh penerapan tekanan udara di ruang tertutup adalah pada fenomena balon udara. Balon udara merupakan balon yang di dalamnya diisi udara yang diatur suhunya dengan cara dipanaskan.

Agar balon udara dapat mengangkasa, maka udara di dalam balon akan dipanaskan agar volumenya meningkat.

Semakin tinggi volume, maka tekanan udara menurun. Sehingga balon pun dapat terangkat ke angkasa.

2. Peristiwa Pernapasan

Konsep tekanan udara dan volume udara berkaitan erat dengan peristiwa pernapasan yaitu mengeluarkan napas (ekspirasi) dan menarik napas (inspirasi).

Saat menarik napas, maka diafragma otot di antara tulang rusuk akan berkontraksi. Alhasil, rongga dada pun membesar sehingga volume paru-paru meluas.

Tekanan udara di dalam paru-paru pun turun menjadi 758 mmHg, sehingga tekanan udara dari luar yang lebih tinggi masuk ke dalam paru-paru.

Sementara saat ekspirasi, maka diafragma otot di antara tulang rusuk akan berelaksasi. Hal ini menyebabkan rongga dada dan organ paru-paru berkurang volumenya.

Tekanan dalam paru-paru pun meningkat menjadi 763 mmHg. Udara dari dalam paru-paru bergerak ke tekanan lebih rendah di luar tubuh.

Adanya perbedaan tekanan gas di permukaan bumi disebabkan oleh banyak faktor. Perbedaan suhu udara menjadi salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut.

sumber: https://theinsidemag.com/tekanan-gas/#!

0 coment�rios:

4 January 2022  Hari ini aku nyoba buat blog, moga blog ini bisa berguna untuk selanjutnya ^•^  Anyway, ayoo mutualan di twt sama ig, @fe_ha...

Florentzya's New Blog

4 January 2022

 Hari ini aku nyoba buat blog, moga blog ini bisa berguna untuk selanjutnya ^•^
 Anyway, ayoo mutualan di twt sama ig, @fe_harsanoel ini ig, @feh_noel ini twt
Ah iya, aku lahir 7 Agustus 2008 fyi aja siihh👀
kalo ga tau mukaku, ini aku...
swag banh😎





0 coment�rios: